Teuku Iswandi Adalah Pria kelahiran Banda Aceh 30 Tahun silam. Saat di temui tim acehtruly disebuah warung kopi yang berada di simpang punge (18/1/13), Ia menggunakan celana jeans dan kaos oblong. Dengan penampilannya yang sederhana siapa yang menyangka ia adalah seorang Direktur dari sebuah perusahaan pelayanan jasa transportasi angkutan darat terkenal di Aceh.
T.Iswandi atau yang biasa diakrab dekwan menceritakan pengalamannya sebagai seorang pengusaha muda sukses di Aceh.
Angkutan Jasa transportasi Deka Putra Tour di dirikan oleh Almarhum Ayahnya pada tahun 1996. Sebelumnya nama perusahaan ini adalah Monas Jaya. Namun karna ada kesamaan nama dengan Perusahaan lainnya ( Monas Tour) akhirnya mereka menggantikan namanya menjadi Deka Putra Tour. Perusahaan ini pertama kali hanya mempunyai satu unit armada L300, Namun ketika telah berjalan selama enam bulan bertambah menjadi 10 unit. Dengan 10 unit armada mereka melayani rute perjalanan Banda Aceh-Bireun, Banda Aceh – Takengon, Banda Aceh- Lhokseumawe. Cabang pertama mereka adalah diwilayah Bireun, Takengon dan Lhokseumawe
Iswandi masih sangat muda saat itu, namun usia yang muda bukan berarti ia tidak membantu orang tuanya. Di usianya yang masih duduk dibangku SMP ia sudah mulai membantu Ayahnya mengelola keuangan. Iswandi memang mempunyai kisah hidup yang unik dibandingkan kawan kawan seusianya. Disaat temannya hanya bermain main saja, ia sudah mulai belajar menjadi pengusaha
Tahun 2000 kondisi situasi politik dan keamanan di Aceh semakin panas, darurat militerpun diberlakukan. Selama darurat militerpun 7 unit armadanya pernah kena berondong peluru dari orang tak dikenal (OTK) , selain itu juga armada mereka setiap hari harus mengeluarkan biaya pungutan liar kepada aparat keamanan, mereka harus melewati ratusan pos pengamanan disepanjang jalan nasional. Mereka mengeluarkan uang lebih kurang Rp 80.000 sampai Rp.100.000 dalam sekali perjalanan. Bahkan mobil mereka pernah disandera oleh pihak GAM maupun Aparat Keamanan. Namun kondisi keamanan yang tidak kondusif bukan berarti mereka tidak mampu berkembang. Pada tahun 2002 CV. Deka Putra telah mempunyai 84 unit armada dengan rute perjalanan Banda Aceh-Bireun, Banda Aceh – Takengon, Banda Aceh- Lhokseumawe, Banda Aceh- Langsa, Banda Aceh- Kuala Simpang.
Namun pada tahun 2004 sebuah kejadian maha dahsyat melanda Aceh, Banda Aceh dan beberapa kabupaten lainnya diterjang tsunami, ratusan ribu nyawa manusia melayang, kehancuran dimana mana, masyarakat mengalami kerugian hingga trilyunan rupiah, tidak terkecuali dengan CV. Deka Putra Tour. Mereka harus mulai usahanya dari nol kembali. Semua armada hilang dan hancur, hanya tersisa dua unit. Iswandi bersama Alm. Ayahnya memulai kembali usahanya. Dengan modal pinjaman kredit dan mengajak para investor mereka memulai kembali usahanya. 6 Bulan setelah kejadian mereka telah memiliki kembali 12 unit armada L300. Pada tahun 2009 armada mereka mencapai 44 unit. Namun pada tahun itu musibah kembali mendatanginya. Ayahnya tercinta meninggal. Tanggung jawab penuh kini berada padanya. Iswandi muda kini menjadi pemimpin perusahaan itu, dengan pengalaman bersama ayahnya dan sebuah pesan ayahnya yang mengatakan “jangan menganggu dan mengambil hak orang lain” yang sampai saat ini ia junjung telah membawanya berhasil membesarkan perusahaannya. Sekarang CV Deka Putra Tour telah beromset puluhan juta rupiah setiap bulannya dan memiliki 64 unit armada transportasi L300 serta mempekerjakan 90 orang pekerja. Siapa yang menyangka T. Iswandi yang saat kecilnya bercita cita menjadi Polisi kini merupakan Pengusaha transportasi angkutan umum terkenal di Aceh. Dengan kehadiran seorang anak , membuat pemuda yang menikah pada tahun 2011 ini menjadi semakin lengkap kebahagiaan dan kejayaannya. Semoga cerita ini menjadi inspirasi para pemuda lainnya untuk tidak takut menjadi wiraswasta. (Dodi sanjaya)
